Jumat, 25 Maret 2011

BUDIDAYA IKAN SECARA UMUM



Prinsip budidaya ikan secara umum sebagai berikut:

1. Kualitas tebaran. Riwayat benih nila harus jelas. Benih inbreeding (perkawinan satu keturunan) menyebabkan penurunan produktivitas karena pertumbuhan lambat dan rentan penyakit. Untuk nila, carilah benih yang sudah dijantankan semua, sebab lebih cepat tumbuh dibanding ikan betina. Benih harus sehat, lengkap anggota tubuhnya dan tidak sedang terserang penyakit. Ciri-ciri umum: benih aktif berenang, pergerakan dan nafsu makan normal, seimbang antara panjang dan berat.



2. Kualitas air. Untuk perairan tertutup (kolam) kualitas air bisa dikelola dengan baik karena fluktuasi kualitas air bisa dikendalikan. Tetapi jika perairan terbuka seperti KJA di waduk atau kolam air deras dan karamba sungai, akan sulit mengelola kualitas air.

3. Kualitas pakan. Manajemen pakan yang baik akan bisa meminimalisir pemborosan pakan. Kebutuhan pakan tergantung pola budidaya.

4. Penyakit. Bersifat oportunis, yaitu aktif saat lingkungan memburuk dan kondisi ikan melemah.


Pola budidaya ikan nila di kolam tertutup.

1. Persiapan lahan, meliputi :

- Pengeringan dan pengangkatan lumpur, untuk membuang kotoran dari budidaya sebelumnya. Waktu ideal 1-2 minggu hingga tanah retak-retak

- Pengapuran, untuk rneningkatkan pH jika tanah asam Berta untuk sterilisasi patogen. Pengapuran tidak perlu dilakukan pada tanah yang tidak asam. Dosis penggunaan kapur (Ca CO3) pada kondisi keasaman tanah 5 - 6.5 berkisar 0.2 - 0.5 kg/m2

- Pengisian air. Untuk rnengurangi predator dan varier penyakit, dipasang saringan halus di depan inlet.

- Pemupukan untuk menumbuhkan plankton hijau yang berfungsi sebagai penstabil kualitas air dan sebagai makanan alami bagi ikan nila.

Dosis yang digunakan :
organilk - kotoran ayam 0.5 kg/m2
anorganik -> Urea : TSP rasio 1:0.7 ppm


2. Penebaran benih, sesuai pola budidayanya.

a) Pola ekstensif (tradisional).
Mengandalkan pakan alami. Hanya perlu pemupukan. Kepadatan tebar antara 1-2 ekor/ m2. Hasil panen kurang lebih 1 ton/ha/periode, dengan ukuran 100-200 gr/ekor


b) Pola semiintensif
Memadukan pakan alami dan pakan tambahan. Jika menggunakan pakan komersial dibutuhkan 2-3% biomass per hari dan pemupukan secara periodik. Kepadatan antara 3-5 ekor/ M2. Pada pola ini pergantian air harus mulai dilakukan untuk memelihara kualitas air. Hasil panen kurang lebih 3-5 ton/ha/periode pemeliharaan, dengan ukuran 100-200 gr/ekor

c) Pola intensif
Mengandalkan pakan buatan. Kepadatan tebar 5-10 ekor/m2, pakan buatan 3-5% biomass per hari, intensitas pergantian air 5-10% per hari, saat ikan mulai mengkonsumsi banyak pakan. Diperlukan sejumlah kincir untuk memelihara oksigen agar kandungannya > 4 ppm. Panen 10-15 ton/ha/periode pemeliharaan, ukuran 200-300 gr/ekor


d) Pola super intensif
Menerapkan berbagai fasilitas lengkap. Kepadatan sangat tinggi, antara 100-200 ekor/m2. Didukung aerasi, filtrasi dan sumber air yang cukup untuk mengelola kualitas air. Menggunakan kolam ukuran kecil sehingga pengelolaan lebih mudah. Hasil panen 1-2 ton/100 m2 dengan berat kurang lebih 300 gr/ekor.


3. Manajemen pakan
Pemberian pakan buatan mutlak pada pola intensif. Yang paling mudah diaplikasikan adalah pakan apung (kandungan protein 28-32%) karena habisnya pakan bisa terduga dibandingkan pakan tenggelam. Agar pemberian pakan efisien :
Jenis dan ukuran cocok dengan ikan budidaya.
Aturwaktu pemberian pakan agar nutrisi terserap
sempurna.

Nila diberi makan 3-4 kali sehari
dengan interval sama
Terapkan feeding rate (persentase pemberian pakan) atau teknik kekenyangan 90%
Sesuaikan jumlah pemberian pakan dengan kondisi lingkungan. Saat suhu rendah, kurangi pemberian pakan,juga saat hujan atau mendung sebab oksigen akan lebih rendah.*sumber : TROBOS, 2008

BUDIDAYA IKAN NILA

Budidaya Ikan Nila

Ikan Nila adalah ikan dengan pertumbuhan paling cepat dibandingkan ikan lain. Ikan nilan dapat tumbuh sampai 1 kg per ekornya dengan rasa dagingnya yang luar biasa enak. Ikan nila merupakan ikan favorit bagi para peternak ikan karena nilai jualnya yang tinggi sekaligus pertumbuhannya yang pesat menyebabkan waktu panen yang lebih pendek. Ikan nila juga mudah sekali pembudidayaannya, bahkan ikan ini dapat dibudidayakan dengan berbagai macam cara menggunakan kolam, jarring apung , atau karamba, di sawah, bahkan di kolam yang berair payau ikan ini mampu tumbuh dan berkembang.
cara budidaya ikan nila
cara budidaya ikan nila
Sejarah Ikan Nila
Ikan ini pertama kali dibawa dari Taiwan ke Bogor yakni di Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada tahun 1969. setelah diteliti ikan nila desebarkan ke berbagai daerah perikanan dan diberi nama sesuai dengan nama latinnya yakni Nilotica. Dimana nama ini menunjukkan daerah asal ikan ini yakni sungai Nil di Benua Afrika. Awalnya ikan ini mendiami hulu sungai Nil di Uganda dan mereka selama bertahun – tahun habitatnya semakin berkembang dan bermigrasi ke arah selatan ke hilir sungai melewati danau Raft dan Tanganyika sampai ke Mesir.Ikan ini dengan bantuan dari manusia sekarang sudah tersebar sampai ke lima benua. Meskipun habitatnya yang disukai adalah daerah tropis dan hangat.
Habitat ikan Nila
Ikan nila memiliki kemampuan menyesuaikan diri yang baik dengan lingkungan sekitarnya. Ikan memiliki toleransi yang tinggi terhadap lingkungan hidupnya. Sehingga ia bisa dipelihara di dataran rendah yang berair payau maupun dataran yang tinggi dengan suhu yang rendah. Ia mampu hidup pada suhu 14 – 38 derajat celcius. Dengan suhu terbaik adalah 25 –  30 derajat. Hal yang paling berpengaruh dengan pertumbuhannya adalah salinitas atau kadar garam jumlah 0 – 29 % sebagai kadar maksimal untuk tumbuh dengan baik. Meski ia bisa hidup di kadar garam sampai 35% namun ia sudah tidak dapat tumbuh berkembang dengan baik.
Perkembangbiakan
Ikan nila dapat mencapai saat dewasa pada umur 4 – 5 bulan dan ia akan mencapai pertumbuhan maksimal untuk melahirkan sampai berumur 1,5 – 2 tahun. Pada saat ia berumur lebih dari 1 tahun kira – kira beratnya mencapai 800g dan saat ini ia bisa mengeluarkan 1200 – 1500 larva setiap kali ia memijah. Dan dapat berlangsung selama 6 – 7 kali dalam setahun. Sebelum memijah ikan nila jantan selalu membuat sarang di dasar perairan dan daerahnya akan ia jaga dan merupakan daerah teritorialnya sendiri. Ikan Nila jantan menjadi agresif saat musim ini
Kebiasaan makan ikan Nila
Ikan nila termasuk dalam ikan pemakan segala atau Omnivora. Ikan ini dapat berkembang biak dengan aneka makanan baik hewani maupun nabati. Ikan nila saat ia masih benih, pakannya adalah plankton dan lumut sedangkan jika ia sudah dewasa ia mampu diberi makanan tambahan seperti pelet dan berbagai makanan lain yaitu daun talas.
Hal yang harus anda ketahui untuk memelihara ikan nila adalah : pertumbuhan dari ikan ini sangat bergantung dari pengaruh fisika dan kimia serta interaksinya. Pada saat curah hujan yang tinggi misalnya pertumbuhan berbagai tanaman air akan berkurang sehingga mengganggu pertumbuhan air dan secara tidak langsung mengganggu pertumbuhan ikan nila. Ikan nila juga akan lebih cepar tumbuhnya jika dipelihara di kolam yang dangkal airnya, karena di kolam dangkal pertumbuhan tanaman dan ganggang lebih cepat dibandingkan di kolam yang dalam. Ada yang lain yaitu kolam yang pada saat pembuatannya menggunakan pupuk organic atau pupuk kandang juga akan membuat pertumbuhan tanaman air lebih baik dan ikan nila juga akan lebih pesat pertumbuhannya.
Ikan nila jantan juga memiliki keunggulan dibandingkan dengan yang betina. Ikan jantan memiliki pertumbuhan 40% lebih cepat dibandingkan dengan  yang betina. Terlebih jika dipelihara dalam kolam yang dibedakan. Atau monosex
Prospek pasar
Jika anda tertarik untuk memelihara ikan nila sebagai species pilihan maka memang betul sekali pilihan anda. Minat pasar untuk ikan nila masih sangat lebar, mulai dari nila yang stadium bibit sampai ikan nila yang di kategorikan sebagai ikan konsumsi semua pasar tersebut masih sangat memungkinkan dimasuki. Karena termasuk ikan konsumsi dengan harga yang cukup terjangkau pasar.
Jenis ikan nila yang menjadi target pasar dalam negri adalah jenis ikan nila lokal dimana anda bisa mensuply ikan anda ke berbai kolam pemancingan dan juga aneka rumah makan, sementara untuk pangsa ekspor anda sebaiknya memilih ikan nila merah dan ikan nila gift, yang tentu saja harganya pasti akan lebih mahal dibandingkan ikan nila biasa. Kualitas daging dan ukuran tubuh menjadi tuntutan bagi para peternak untuk mengekspor produknya. Persyaratan yang harus dipenuhi adalah berat tubuh minimal 500g per ekornya dengan kualitas no 1. dan tujuan ekspornya adalah Singapura, Hongkong, Saudi Arabia, Amerika Serikat serta beberapa negara di Eropa.

Minggu, 20 Maret 2011

have fun !bos

Bagianda yang ingin tertawa malam ini... Saksikanlah video kami dari "MOSKOW CLUB".. Saya saja aneh melihat video ini...udahan ah, sakit perut gua ketewa melulu lihat bahas video ini...

Sabtu, 19 Maret 2011

Kemampuan seseorang tidak dapat diukur dari karunia Tuhan yang MAha Esa. Tetapi harus diukur dari faktor latihannya, istiqomah, dan ketekunan dibidangnya. Jika hal tersebut diamalkan. Insyaalah, hal yang tidak mungkin kita lihat akan mungkin terlihat. Seperti di dalam video ini, bagaimana ia menendang sesuatu pada ketinggian hampir 3 meter tanpa bantuan apapun. Allahul a'lam